Wednesday, June 2, 2010

KARLSRUHE (Berita SuaraMedia) - BMW Sequence GT. Begitulah Seungmo Lim, seorang mahasiswa Universitas Pforzheim, Jerman, menyebut gambar prototipe hasil imajinasinya ini.

Mobil sport futuristik dengan dua capit layaknya kepiting, ini ‘dipersembahkan’ Lim untuk BMW karena menurutnya, merek inilah yang bisa membawa konsepnya menuju wujud kendaraan kencang, namun hemat emisi dan energi.

Menurut Lim, ada dua pertimbangan mengapa dirinya menyebut ciptaannya sebagai “Electric Gran Turismo Sequence”.

Pertama, dia perlu membuat sebuah mobil hijau (green car). Kedua, dia ingin menjabarkan makna dinamika efisien (efficient dynamics). Seluruh pertanyaan ini saat ini sedang menjadi konsentrasi BMW.

“Dua kalimat itu bisa diaplikasikan dalam penjabaran mobil biru atau hijau. Namun saya mengingat BMW karena merek ini meleburkan keduanya dalam sebuah kendaraan masa depan,” kata Lim.

“Saya belum punya ide yang akan menjadi keunggulan mobil ini. Tapi mungkin adalah sebuah kombinasi “kenikmatan berkendara dan arsitektur biru.”

Selanjutnya Lim menjelaskan bahwa mobil imajinasinya ini akan mengusung motor elektrik yang ditempatkan di masing-masing keempat roda. Katanya, agar tercipta efisiensi ruang.

Sementara ktika disingung mengapa moncong Sequence dibuat seperti capit, Lim menjelaskan, “Salah satu yang terpinting bagi Sequence adalah dimana seluruh permukaan bodi dari depan hingga belakang dapat mengalirkan udara dengan baik.” “Dengan konsep itu, mobil jadi lebih berkarakter dan berkesan dinamis,” lanjutnya.

Lebih jauh dari itu, Lim juga mengkonsepkan sebuah pengisian energi baterai yang simpel. Dengan posisi baterai di bawah lantai, Lim mengatakan waktu untuk penggantian baterai hanya di bawah satu menit.

“Nantinya sebuah stasiun pengisian energi juga harus mendukung efisiensi. Stasiun harus menggunakan panel surya untuk menciptakan listrik,” singgungnya.

Lalu, bagaimana menurut Anda? Tidakkah Lim telah menciptakan sosok yang mengingatkan kita pada sequel Minority Report?. (ar/dp/ubg) www.suaramedia.com



No comments:

Post a Comment